Penggunaan Obat Turunan Metilxantin
Pada Penderita Asma
Pemberian
obat alergi untuk penderita alergi bukan jalan keluar utama yang terbaik.
Pemberian obat jangka panjang adalah bentuk kegagalan mengidentifikasi dan
menghindari penyebab.
Teofilin
adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru
obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit
paru obstruktif kronik. Teofilin merupakan salah satu obat utama untuk
pengobatan asma akut maupun kronik. Teofilin, juga dikenal sebagai
dimethylxanthine, adalah obat methylxanthine digunakan dalam terapi untuk
penyakit pernapasan seperti PPOK dan asma di bawah berbagai nama merek. Sebagai
anggota keluarga xanthine, kesamaan struktural dan farmakologis untuk kafein.
Secara alami ditemukan dalam teh, meskipun dalam jumlah 1 mg/L, secara
signifikan kurang dari dosis terapi. Hal ini ditemukan juga pada biji kakao.
Jumlah sebanyak 3,7 mg/g telah dilaporkan pada biji kakao Criollo

Teofilin
[(3,7-dihidro-1,3-di-metilpurin-2,6-(1H)-dion] atau 1,3-dimetilxantin adalah
bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru obstruktif
yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit paru
obstruktif kronik.
Teeofilin
merupakan salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L
darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin
utuhdalam darah yaitu >20 mg/L. Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk
rendah,yakni 0,09, oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh
keefektifan sistemoksidasi sitokrom P450 di dalam hati. Mekanisme kerja
teofillin menghambatenzim nukleotida siklik fosfodiesterase (PDE). PDE
mengkatalisis pemecahanAMP siklik menjadi 5¶-AMP dan GMP siklik menjadi 5¶-GMP.
PenghambatanPDE menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP siklik,
sehinggameningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur ini. Teofilin merupakan
suatuantagonis kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan khususnya dengan
asmaadalah pengamatan bahwa adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi pada
penderita asma dan memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis darisel
Teofilin
merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit danmantap di udara.
Teofilin mengandung tidak kurang dari 98,5 % dan tidak lebihdari 101,5 % C7
H8N4O2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Kelarutan dari teofilin
yaitu : larut dalam lebih kurang 180 bagian air;lebih mudah larut dalam air
panas; larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol(95%) p, mudah larut dalam
larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia encer
Teofilin
merupakan obat alternatif pada asma persisten ringan dan obat adjunctive
pada asma persisten sedang dan berat. Perasaan subjektif dan efek samping dari
penggunaan teofilin dapat berupa sulit tidur, mual, muntah, palpitasi, hal ini
akan mempengaruhi penilaian terhadap gejala-gejala normal yang timbul selama
kehamilan. Penggunaan teofilin dosis tinggi dapat menyebabkan takikardi,
muntah, dan transplacental toxicity.
Mekanisme
Kerja
Bekerja
dengan menghalangi kerja enzim fosfodiesterase sehingga menghindari
perusakan cAMP dalam sel, antagonis adenosin, stimulasi pelepasan katekolamin
dari medula adrenal, mengurang; konsentrasi Ca bebas di otot polos, menghalangi
pembentukan prostaglandin, dan memperbaiki kontraktilitas diafragma.
Teofilin
dalam kadar rendah dapat memblokir reseptor adenosine A. Pada konsentrasi
terapi yang lebih tinggi akan terjadi penghambatan fosfodiesterase-kenaikan
kadar cAMP. Reaksi-reaksi yang dicetuskan oleh cAMP sebagai ‘second messenger´
mengakibatkan relaksasi otot-otot bronchial dan penghambatan pengeluaran
zat-zat mediator dari sel-sel mast dan granulosit.
Suatu
kombinasi dengan simpatomlmetik mengakibatkan obat ini sudah efektif bahkan
pada dosis yang sangta rendah sehingga suatu desensibilisasi dari reseptor
dapat dicegah.
Arteriol
dan pembuluh-pembuluh kapasitas akan mengalami dilatasi. Pada jantung, Teofilin
bekerja inotrop positif dan kronotrop positif-pemakaian oksigen bertambah.
Peningkatan volume sekuncup jantung dan dilatasi pembuluh ginjalmengakibatkan
kenaikan filtrasi glomerular.
Teofilin
dimetabolisme oleh hati. Pada pasien perokok atau gangguan fungsi hatidapat
menyebabkan perubahan kadar teofilin dalam darah. Kadar teofilin dalamdarah
dapat meningkat pada gagal jantung, sirosis, infeksi virus dan pasien
lanjutusia. Kadar teofilin dapat menurun pada perokok, pengkonsumsi alkohol,
danobat-obatan yang meningkatkan metabolisme di hati.
Efek utama
teofilin
- Relaksasi otot polos bronkus
- Meningkatkan kontraktilitas otot jantung dan efisiensi
- Sebagai inotropik positif meningkatkan denyut
jantung
- Chronotropic positif meningkatkan tekanan darah
- Meningkatkan aliran darah ginjal
- Anti-inflamasi sistem pusat
- Efek stimulasi saraf terutama pada pusat pernafasan
meduler.
Penggunaan
terapi utama teofilin bertujuan untuk:
- penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- asma
- bayi apnea
- Blok tindakan adenosin
Teofilin
dalam kehamilan
Rekomendasi
yang dianjurkan terhadap dosis teofilin adalah konsentrasi teofilin pada serum
berkisar 5-12 ?g/mL selama kehamilan. Teofilin sangat mudah berinteraksi dengan
obat-obatan lain sehingga akan menurunkan clearance dan menyebabkan
terjadinya toksik. Sebagai contoh, simetidine dapat menaikkan kadar teofilin
serum sebesar 70% dan eritromicin sebesar 35%. Teofilin tidak dianjurkan
dipergunakan untuk mengatasi asma eksaserbasi akut selama kehamilan.
Kelebihan
utama dari teofilin adalah bahwa obat ini bekerja panjang, sekitar 10-12 jam.
Teofilin juga memiliki efek anti inflamasi yang bekerja dengan menginhibisi
produksi leukotrin dan menstimulasi produksi PGE2. Teofilin juga
dapat menambah potensiasi kortikosteroid inhalasi.
Delapan
penelitian dengan total 660 wanita hamil dengan asma yang mempergunakan
teofilin mengkonfirmasi bahwa dosis yang aman untuk kadar teofilin dalam serum
adalah 5-12 ?g/mL. Walaupun demikian penelitian-penelitian ini dihentikan
karena banyaknya efek samping yang timbul dan banyaknya timbul FEV1
di bawah 80% nilai prediksi.
Farmakokinetik
- Absorbsi Preparat
cair diserap kurang lebih l/2 sampai 1 jam, tablet
yang tak berlapis 2 jam, dan preparat lepas lambat 4 sampai 6 jam.
- Metabolisme Teofilin dieliminasi dalam hati dan disekresi dalam
urin. Terdapat variasi individual dalam eliminasi teofilin. Harus
diperhatikan umur dan gemuknya seseorang.
Dosis
- Dosis oral.
Oleh karena terdapat variasi antara setiap individu maka dosis harus
disesuaikan dengan melihat perbaikan klinis, efek samping, dan kadar
pemeliharaan dalam darah antara 10-20 μg/ml.
- Dosis tergantung juga dari tiap merk teofilin. Secara
umum dosis 200-400 mg tiap 12 jam. Anak 6-12 tahun : 125-200 mg tiap 12
jam Anak 2-12 tahun : 9mg/kg setiap 12 jam (maksimal 200 mg)
- Dosis permulaan yang umum antara 10-16 mg/kgBB/hari,
bilamana dosis akan ditingkatkan maka perlu monitor kadar teofilin dalam
plasma. Untuk preparat lepas lambat dosis seharinya lebih rendah dari
preparat biasa Bila tampak tanda intoksikasi maka dosis harus segera
diturunkan.
- Dosis intravena. Tujuan
utama pemberian teofilin intravena adalah untuk secara cepat mendapatkan
kadar dalam plasma antara 10-20 sel/ml. Bila pasien belum mendapat
teofilin sebelumnya, diberikan loading dose 6 mg/kgBB selama 20-30 menit
melaui infus, selanjutnya diteruskan dengan dosis pemeliharaan.
Preparat
teofilin
- Terdapat
beberapa jenis preparat teofilin, yaitu dalam bentuk sirop yang bekerja
cepat, tablet, kapsul, tablet lepas lambat, dan kombinasi teofilin dengan
obat lainnya.
- Dalam
memilih preparat yang akan dipakai, pertimbangkan hal seperti berikut.
Adanya alkohol dalam sirop dapat mengakibatkan efek samping bila dipakai
terus-menerus, jadi preparat ini sebaiknya hanya dipakai sebagai terapi
permulaan untuk mengatasi keadaan akut.
- Hindari
kombinasi teofilin dengan obat lain dalam satu preparat karena preparat
jenis ini sering terjadi efek samping. Preparat lepas lambat sangat
berguna untuk pengobatan asma kronik sebab dapat diberikan dosis dua kali
sehari sehingga meningkatkan kepatuhan pasien.
- Sediaan
: Tablet/kapsul 125 mg, 130 mg, 150 mg, 250 mg, 300 mg. Syrup 130 mg/15
ml, 150 mg/15 ml
Efek
samping
- Lebar
terapeutik kecil! Efek utama dan efek samping ada korelasilangsung dengan
kadar plasma!
- Reaksi-reaksi
kardiovaskular (takikardi, takiaritma, hipotensi)
- Gangguan
gastrointestinal (mual, muntah), gangguan saraf pusat (gelisah,gangguan
tidur)
- Efek
yang tak diinginkan Reaksi yang merugikan mulai timbul bila dosis
teofilin dalam darah telah melebihi 15 μg/ml. Efek samping yang sering
terjadi adalah muntah dan gangguan saraf pusat.
- Interaksi dengan berbagai obat, terutama cimetidine dan
fenitoin, dan indeks terapeutik yang sempit, jadi, seperti dalam
kasus dengan banyak obat asma lain, penggunaannya harus dipantau untuk
menghindari toksisitas. Hal ini juga dapat menyebabkan mual, diare,
peningkatan denyut jantung, aritmia, dan eksitasi SSP (sakit kepala,
insomnia, iritabilitas, pusing dan kepala ringan)
- Kejang juga bisa terjadi pada kasus yang parah
toksisitas dan dianggap keadaan darurat neurologis
- Toksisitas
logam meningkat dengan eritromisin, simetidin, dan fluoroquinolones
seperti ciprofloxacin. Hal ini dapat mencapai tingkat beracun jika
dikonsumsi dengan makanan berlemak, suatu efek yang disebut dosis
pembuangan
Kontraindikasi
- Infark
baru
- Epilepsi
Interaksi
- Simpatomimetik
penguatan efek Linkomisin dan Isoprenalin-penundaan metabolism
- Blok
reseptor bronkodilatasi tidak terjadi
DAFTAR PUSTAKA
- Goodman & Gilman, Manual of
Pharmacology and Therapeutics, USA: TheMcGraw-Hill Companies. 20083.
- Shargel Leon, Yu ; A pplied
biopharmaceutics & pharmacokinetics; USA:The McGraw-Hill Companies;
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar